Not afraid of colod. Interview with Karim Rashid

Monday, April 4, 2011

Buat kamu yang bekerja di bidang desain produk atau interior, nama Karim Rashid pasti tidak asing. Dengan lebih dari 3000 karya dan kolaborasi dalam berbagai proyek, Karim telah mengantongi puluhan penghargaan. deDezain juga pernah memuat salah satu karyanya di sini. Berikut wawancara yang dia lakukan dengan Long Tran dari yankodesign.




Apa julukanmu? Dan bagaimana kamu mendapatkan julukan itu?
Saya dikenal sebagai "Pangeran Plastik". Saya sering menggunakan plastik dalam karya saya. Keunggulan plastik antara lain tahan lama, mudah dicetak, dan bisa jadi sangat nyaman. Dengan teknologi baru seperti rotomoulding, saya bisa membuat bentuk-bentuk organik dan sensual yang belum pernah ada. Plastik juga memungkinkan produk saya terjangkau oleh pasar.


Kamu pernah melakukan proyek dari berbagai disiplin desain, dari interior, produk, sampai branding. Yang mana yang paling kamu sukai?
Saya tidak memfavoritkan salah satu. Saya suka efek langsung yang diakibatkan interior terhadap manusia. Dengan ruang publik, saya menyadari banyak orang memiliki akses ke desain saya, dan mereka tidak hanya melihatnya, melainkan terlibat langsung di dalam desain itu. Saya memiliki kuasa untuk mempengaruhi mereka di level sosial, apakah itu untuk menyediakan waktu personal, kebersamaan, atau liburan yang menyenangkan. Saya juga sangat bahagia mendesain produk, karena setiap objem memiliki kemungkinan untuk berhubungan dengan konsumen, dan digunakan sehari-hari.





Dari mana kreativitasmu datang?
Saya lahir di keluarga yang berjiwa kreatif. Ayah saya sangat menginspirasi karena dia mendesain semua yang mungkin, dari set film, sampai furnitur dan pakaian. Beliau adalah seniman dan desainer set untuk film dan acara TV. Ayah menanamkan sebuah perspektif sejak kecil, bahwa semua benda bisa didesain dan saya dapat mempengaruhi semua aspek yang bisa disentuh secara fisik.


Bagaimana kamu mendapatkan inspirasi?
Saya tidak hanya mencarinya dari desain dan arsitektur. Inspirasi itu akumulatif. Semua hal bisa menjadi inspirasi, tergantung bagaimana kamu melihatnya. Saya terinspirasi dari masa kecil saya, semua guru yang pernah mengajar saya, setiap proyek yang pernah saya kerjakan, setiap kota yang pernah saya kunjungi, buku, pertunjukan seni, lagu, bau, makanan, semua yang pernah saya lihat, dengar, dan rasakan.




Perjalanan karirmu sebagai desainer sangat panjang. Proyek apa yang paling kamu banggakan? Dan momen terbesar apa yang pernah terjadi dalam karirmu?
Bukan satu momen yang berarti buat saya, tapi lebih kepada sebuah perjalanan. Saya masih mengingat kepuasan dari mendesain Garbo dan Oh Chair untuk Umbra tahun 90an. Saya senang ketika ide saya mewujud menjadi sebuah produk yang mudah diakses, didesain dengan baik, dan bisa digunakan sehari-hari. Lalu ketika saya menyelesaikan Semiramis di Athens, hotel pertama yang saya desain, saya merasa telah mencapai sesuatu yang besar. Saya memenangkan 37 penghargaan tahun ini, dan dimasukan dalam Interior Design Hall of Fame. Tapi lebih dari apapun, saya tidak sabar akan tahun ini. Kami baru saja membuka Nhow Hotel di Berlin, dan akan segera menyelesaikan Metro Station di Napel.



Kamu punya serial simbol yang bisa langsung dikenal sebagai icon "Karim Rashid". Simbol-simbol ini selalu ada dalam karyamu, atau kau pakai. Apa maksud dari simbol ini? Bagaimana mereka muncul?
Simbol-simbol ini adalah bahasa saya. Saya menciptakan 55 simbol selama 13 tahun terakhir. Buku saya EVOLUTION menjelaskan maksudnya. Saya tidak pernah secara sengaja menggunakan mereka, tapi mereka muncul secara kebetulan dan tanpa saya sadari. Saya memiliki 12 tato, satu dari setiap kota di dunia, dari Tokyo, San Fransisco, New York, London, Chicago, serta banyak lagi.


Benarkah kamu mendukung adanya manusia yang bergabung dengan teknologi artifisial?
Benar sekali. Saya suka evolusi. Saya menunggu hari ketika kita bisa menjadi 50% organik dan sisanya sintetis. Saya terobsesi akan hal itu.



Kamu datang dari latar belakang yang kaya akan sejarah, tapi mengapa hal itu tidak terlihat dalam karyamu? 
Di era baru ini, kita melihat banyak usaha untuk kembali ke masa lalu, bahkan lebih dari era post modern di tahun 80an. Sepertinya sejarah terus berulang, dan kita terus melakukannya, baik maupun tidak. Tapi seharusnya kita menuju masa depan dengan perubahan dan inovasi.


Apakah kamu lebih memilih untuk mengembangkan idemu sendiri atau dalam kolaborasi dan menerima masukan?
Awalnya saya mengembangkan ide saya sendiri, lalu saya bekerja sama dengan tim untuk mengembangkan variasinya menggunakan 3D rendering. Saya selalu menggambar sketsa, di rumah, atau di pesawat. Pada dasarnya saya suka sendiri dan mendengarkan musik, tapi desain adalah proses. Saya harus memastikan visi saya akan sejalan dengan kebutuhan klien dan konsumen.


Bagaimana kamu ingin mengubah dunia?
Saya kira semua seniman dan desainer selalu ingin menyumbangkan sesuatu ke kebudayaan. Saya terobsesi melakukan ini, mempengaruji hidup seseorang secara nyata. Bahkan ketika saya berumur empat tahun, saya suka menggambar bangunan dengan ayah saya, tapi saya selalu ingin mengubah sesuatu, jendela, pintu, dan lainnya. Saya tahu ketika itu bahwa saya ingin menjadi desainer. Kedua, saya lebih mengganggap diri saya seniman daripada seorang desainer industrialis, karena ada dorongan dari dalam untuk melahirkan sesuatu yang orisinil ke dunia.

Saya juga sadar, kita hidup di dunia yang sangat kompleks, dan tidak akan bisa memenuhi visi dari seorang pemimpi. Saya juga tidak akan memaksakan visi ini ke orang lain. Saya hanya ingin menimbulkan kepekaan akan visi saya.





Terakhir, apa warna favoritmu dan kenapa?
Pink. Pink adalah putih yang optimis. Penuh energi, berkilau, menarik, dan menantang segi maskulin yang mendominasi di sekitar kita. Ada begitu banyak variasi dan rona dari pink untuk menyesuaikan mood Anda. Pink is the new black!


via yankodesign

0 komentar: